Membaca Bismillahirrahmanirrahim, Penting Gak Sih?

Dindin Mahpudeen 19.08

Kalau kita perhatikan, tiap kitab di awali dengan lafadz bismillahirrahmanirrahim, kenapa? Karena segala sesuatu perbuatan yang baik tidak di awali dengan membaca lafadz bismillahirrahmanirrahim maka tidaklah sempurna perbuatannya. Maka setiap perbuatan yang baik harus di awali dengan lafadz bismillahirrahmanirrahim.

Temen-temen sekalian, kadang kita membacakan bismillahirrahmanirrahim ini hanya lalab/lalap, hanya ucapan saja. Padahal kalau kita lihat Walisongo dulu, para Ulama, para wali Allah hanya dengan bismillahirrahmanirrahim ada di mekah, atau kemanapun mereka mau pergi. Mengapa bisa seperti itu? Berarti ada sesuatu dengan bismillahirrahmanirrahim, karena mereka memaknai dan memahami bismillahirrahmanirrahim dengan sepenuh hati. Jadi bismillah itu bukan hanya di lidah tetapi hatinya juga bismillah.

Kalau kita memaknai dengan baik, bismillah ini mensucikan kita dari perbuatan syirik, dan dengan bismillahirahmanirrahim ini maka seluruh Al-Quran sudah kita kaji, dengan bismillahirahmanirrahim ini seluruh kehidupan dari awal sampai akhir bisa kita pahami, dengan bismillahirahmanirrahim ini apapun yang kita inginkan bisa kita capai. Kenapa? Kita buka sedikit saja.

Diawal menggunakan lafadz “بِسْمِ” kalau diartikan dalam bahasa Indonesia artinya “dengan menyebut” berarti kita akan menyertakan/menyebut sesuatu. Apa yang di sebutnya? “اللَّهِ” maka artinya kalau dalam bahasa sunda biasanya “اللَّهِ بِسْمِ” Kalawan nyebat dzat anu ngagaduhan jenengan Allah” kalau dalam bahasa Indonesia “Dengan menyebut dzat yang bernama Allah”

Mengapa harus pake Dzat? Ini untuk menghilangkan kemusyrikan. Allah itu lafadz, maka ketika lafadz akan terjadi banyak sekali lafadz Allah ini. Dalam Al-Quran saja lafadz Allah ada berapa? Sedangkan yang kita maksud bukan lafadznya tapi dzat yang bernama Allah. Seumpama contoh, saya memanggil Aris dengan namanya “Aris-Aris” pasti nyambung. Tapi ketika memanggil zaid dengan “Aris-Aris” kira-kira nyambung tidak? Berarti, apa nama arisnya atau orangnya yang kita maksud?

Makanya yang kita sebut itu dzatnya bukan namanya, maka kalau nama Allah itu banyak sekali, Asmaul Husna saja (Nama-Nama yang Bagus) ada 99. Maka, artinya “Dengan menyebut dzat yang bernama Allah”

Disini jelas kita akan membersihkan pemikiran kita tentang Allah SWT, sampai kalimat lafadznya dihilangkan karena kita tidak bermaksud memanggil itu, tapi yang kita sebut adalah dzatnya. Maka ketika Dengan menyebut dzat yang bernama Allah otomatis kita mensucikan, membersihkan dari hal-hal yang berbau musyrik.

Maka dengan bismillah saja kita tidak musyrik. Makanya wajar ulama dulu itu dengan “bismillah” sudah hebat, karena menghilangkan kemusyrikan dalam hati. Otomatis juga secara tidak langsung menjadikan Allah hanya satu-satunya. Maka bismillah ini ada sebagian ulama mengatakan sama dengan lafadz “la ilaha illallah” .

Kebanyangkan kalau kita mau ngucapin bismillah dan tau maksudnya, sambil dihayati. Kehatinyanya juga enak nyaman. Kadang kita menjadikan bismilah itu hanya dengan  “bismillahirrahmanirrahim-bismillahirrahmanirrahim” tanpa tau maknanya yang akhirnya hanya seperi lalap hanya pendukung.

Dilanjutkan dengan lafadz “الرَّحْمَنِ” yang memberikan nikmat besar di dunia dan di akhirat. Lalu selanjutnya “الرَّحِيم” yang memberikan nikmat kecil di akhirat saja. Bagaimana maknanya?

Maknanya adalah “الرَّحْمَنِ” itu akan berlaku untuk kita di dunia, ada nikmat besar ada nikmat kecil. Apa itu nikmat besar? Biasanya kalau ceramah “Alhamdulillah kita masih di beri nikmat besar yaitu nikmat Iman dan Islam”, jadi nikmat besar adalah nikmat Iman dan Islam. Nikmat kecil apa? Nikmat kecil adalah nikmat selain besar Iman dan Islam, seperti kita punya kesehatan, punya uang banyak, dll

Ketika seseorang mempunyai uang banyak misalnya 10 M, dia bagi-bagi kepada yatim piatu, ke masjid, ke madrasah, ke orang yang membutuhkan. Tetapi yang membagikannya tidak mempunyai nikmat Iman dan Islam, tidak akan memberi manfaat kepada dirinya. Jelas iman dan islam yang paling utama dalam kehidupan. Maka nikmat besar itu iman dan Islam. Oleh karena itu jangan di sia-siakan nikmat iman dan islam itu. Cukup bagi kita di beri nikmat Iman dan Islam juga, kalau masalah nikmat kecil seperti rezeki sudah di atur oleh Allah SWT.

Kita harus syukuri mempunyai Iman dan Islam karena tidak semua di muka bumi ini di beri nikmat ini, dampaknya adalah ketika kita mempunyai Iman dan Islam di dunia maka kita akan mendapatkan nikmat kecil di akhirat. Mengapa di akhirat hanya ada nikmat kecil? Nikmat kecil itu semua kenikmatan. Hebatnya kenikmatan di akhirat itu nikmat yang belum di rasakan di dunia.Nikmat di surga itu adalah segala sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbersitkan di dalam hati.

Maka kalau dilihat bismillahirrahmanirrahim itu sempurna. Membahas ketuhanan, bagaimana beribadah di dunia,dan apa yang akan di dapatkan diakhirat. Kalau di Quran apa? Itu yang terkandung dalam bismillahirrahmanirrahim. Maka wajar kalau bismillahirrahmanirrahim adalah rangkuman dari ayat-ayat Al-Quran, karena memang semua ayat-ayat Al-Quran itu bicara tentang hal-hal yang tadi.


Sekarang kalau sudah tau maknanya, penting gak sih membaca bismillahirrahmanirrahim?

Share this :

Latest
Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔