Kalau kita perhatikan,
tiap kitab di awali dengan lafadz bismillahirrahmanirrahim, kenapa? Karena
segala sesuatu perbuatan yang baik tidak di awali dengan membaca lafadz bismillahirrahmanirrahim
maka tidaklah sempurna perbuatannya. Maka setiap perbuatan yang baik harus di
awali dengan lafadz bismillahirrahmanirrahim.
Temen-temen sekalian,
kadang kita membacakan bismillahirrahmanirrahim ini hanya lalab/lalap, hanya
ucapan saja. Padahal kalau kita lihat Walisongo dulu, para Ulama, para wali
Allah hanya dengan bismillahirrahmanirrahim ada di mekah, atau kemanapun mereka
mau pergi. Mengapa bisa seperti itu? Berarti ada sesuatu dengan bismillahirrahmanirrahim,
karena mereka memaknai dan memahami bismillahirrahmanirrahim dengan sepenuh
hati. Jadi bismillah itu bukan hanya di lidah tetapi hatinya juga bismillah.
Kalau kita memaknai dengan
baik, bismillah ini mensucikan kita dari perbuatan syirik, dan dengan bismillahirahmanirrahim
ini maka seluruh Al-Quran sudah kita kaji, dengan bismillahirahmanirrahim ini
seluruh kehidupan dari awal sampai akhir bisa kita pahami, dengan bismillahirahmanirrahim
ini apapun yang kita inginkan bisa kita capai. Kenapa? Kita buka sedikit saja.
Diawal menggunakan
lafadz “بِسْمِ” kalau
diartikan dalam bahasa Indonesia artinya “dengan menyebut” berarti kita akan
menyertakan/menyebut sesuatu. Apa yang di sebutnya? “اللَّهِ” maka artinya kalau dalam bahasa sunda
biasanya “اللَّهِ
بِسْمِ” Kalawan nyebat dzat anu ngagaduhan jenengan
Allah” kalau dalam bahasa Indonesia “Dengan menyebut dzat yang bernama Allah”
Mengapa harus pake
Dzat? Ini untuk menghilangkan kemusyrikan. Allah itu lafadz, maka ketika lafadz
akan terjadi banyak sekali lafadz Allah ini. Dalam Al-Quran saja lafadz Allah
ada berapa? Sedangkan yang kita maksud bukan lafadznya tapi dzat yang bernama
Allah. Seumpama contoh, saya memanggil Aris dengan namanya “Aris-Aris” pasti
nyambung. Tapi ketika memanggil zaid dengan “Aris-Aris” kira-kira nyambung
tidak? Berarti, apa nama arisnya atau orangnya yang kita maksud?
Makanya yang kita
sebut itu dzatnya bukan namanya, maka kalau nama Allah itu banyak sekali,
Asmaul Husna saja (Nama-Nama yang Bagus) ada 99. Maka, artinya “Dengan menyebut dzat yang bernama Allah”
Disini jelas kita akan
membersihkan pemikiran kita tentang Allah SWT, sampai kalimat lafadznya
dihilangkan karena kita tidak bermaksud memanggil itu, tapi yang kita sebut
adalah dzatnya. Maka ketika Dengan menyebut dzat yang bernama Allah otomatis
kita mensucikan, membersihkan dari hal-hal yang berbau musyrik.
Maka dengan bismillah
saja kita tidak musyrik. Makanya wajar ulama dulu itu dengan “bismillah” sudah
hebat, karena menghilangkan kemusyrikan dalam hati. Otomatis juga secara tidak
langsung menjadikan Allah hanya satu-satunya. Maka bismillah ini ada sebagian
ulama mengatakan sama dengan lafadz “la
ilaha illallah” .
Kebanyangkan kalau
kita mau ngucapin bismillah dan tau maksudnya, sambil dihayati. Kehatinyanya
juga enak nyaman. Kadang kita menjadikan bismilah itu hanya dengan
“bismillahirrahmanirrahim-bismillahirrahmanirrahim” tanpa tau maknanya
yang akhirnya hanya seperi lalap hanya pendukung.
Dilanjutkan dengan
lafadz “الرَّحْمَنِ”
yang memberikan nikmat besar di dunia dan di akhirat. Lalu selanjutnya “الرَّحِيم” yang memberikan nikmat kecil di akhirat
saja. Bagaimana maknanya?
Maknanya adalah “الرَّحْمَنِ” itu akan berlaku untuk kita di dunia, ada
nikmat besar ada nikmat kecil. Apa itu nikmat besar? Biasanya kalau ceramah “Alhamdulillah
kita masih di beri nikmat besar yaitu nikmat Iman dan Islam”, jadi nikmat besar
adalah nikmat Iman dan Islam. Nikmat kecil apa? Nikmat kecil adalah nikmat
selain besar Iman dan Islam, seperti kita punya kesehatan, punya uang banyak,
dll
Ketika seseorang
mempunyai uang banyak misalnya 10 M, dia bagi-bagi kepada yatim piatu, ke masjid,
ke madrasah, ke orang yang membutuhkan. Tetapi yang membagikannya tidak
mempunyai nikmat Iman dan Islam, tidak akan memberi manfaat kepada dirinya. Jelas
iman dan islam yang paling utama dalam kehidupan. Maka nikmat besar itu iman
dan Islam. Oleh karena itu jangan di sia-siakan nikmat iman dan islam itu.
Cukup bagi kita di beri nikmat Iman dan Islam juga, kalau masalah nikmat kecil
seperti rezeki sudah di atur oleh Allah SWT.
Kita harus syukuri
mempunyai Iman dan Islam karena tidak semua di muka bumi ini di beri nikmat
ini, dampaknya adalah ketika kita mempunyai Iman dan Islam di dunia maka kita
akan mendapatkan nikmat kecil di akhirat. Mengapa di akhirat hanya ada nikmat
kecil? Nikmat kecil itu semua kenikmatan. Hebatnya kenikmatan di akhirat itu
nikmat yang belum di rasakan di dunia.Nikmat di surga itu adalah segala sesuatu
yang belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbersitkan
di dalam hati.
Maka kalau dilihat bismillahirrahmanirrahim
itu sempurna. Membahas ketuhanan, bagaimana beribadah di dunia,dan apa yang
akan di dapatkan diakhirat. Kalau di Quran apa? Itu yang terkandung dalam bismillahirrahmanirrahim.
Maka wajar kalau bismillahirrahmanirrahim adalah rangkuman dari ayat-ayat
Al-Quran, karena memang semua ayat-ayat Al-Quran itu bicara tentang hal-hal
yang tadi.
Sekarang kalau sudah tau maknanya, penting gak
sih membaca bismillahirrahmanirrahim?
0 Komentar
Penulisan markup di komentar